Jumat, 07 Januari 2011

Windows Phone 7

Tablet PC

Microsoft Kinect

Kamis, 06 Januari 2011

Kacamata TV 3D Gratis di 2015

 Jakarta - Teknologi TV 3D kini sedang marak dikembangkan. Sayangnya konsumen belum bisa menikmati kacamata khusus 3D tersebut secara gratis bagi TV rumahan. Sabarlah karena di 2015, semua kacamata 3D diyakini bakal gratis.

Hal tersebut kini sedang diupayakan oleh lembaga Taiwan bernama Industrial Technology Research Institute (ITRI). ITRI adalah lembaga riset Taiwan yang sedang getol-getolnya melakukan riset lanjutan teknologi kacamata 3D. Selain nantinya bakal bisa dinikmati di semua TV rumahan, kacamata 3D generasi lanjutan ini pun juga gratis.

Dalam risetnya ITRI menggunakan teknologi bernama parallax barrier. Dikutip detikINET dari Techradar, Kamis (3/6/2010), ITRI mendemokan TV 3D sebesar 42 inchi dengan kacamata tersebut. Diharapkan produk ini sudah bisa dinikmati semua kalangan di 2015.

Permasalahan utama yang ada pada teknologi parallax barrier ini adalah, pengguna harus menyeting satu titik secara manual terlebih dahulu, untuk menikmati tampilan secara 3D. Sebagai informasi, parallax barrier ini adalah teknologi yang juga digunakan pada Nintendo 3DS.

Teknologi TV 3D Hidupkan Tontonan


Teknologi 3D akan merasuki rumah-rumah di seluruh dunia. Dimulai dengan sajian tontonan film layar lebar, lalu pentas Piala Dunia tahun ini.
Hampir semua orang di muka bumi ini merasakan serunya perhelatan Piala Dunia. Tahun ini, pentas sepak bola dunia itu akan makin menarik ditonton karena FIFA bersama mitranya Sony akan menyajikan 25 pertandingan Piala Dunia dalam teknologi 3D immersive yang dipopulerkan film blockbuster Avatar di bioskop dan diharapkan menyebar ke ruang keluarga di seluruh dunia.
Pemirsa dengan perangkat televisi 3D yang tinggal di suatu negara, didukung pemilik hak siar Piala Dunia yang berkemampuan 3D, dapat menonton siaran langsung dalam 3 dimensi di rumah. Sejumlah perusahaan sudah memiliki hak siar dalam 3D diantaranya Disney ESPN di Amerika Serikat, Sogecable Prisa di Spanyol dan SBS Korea.
FIFA sendiri memprediksi, setidaknya beberapa ratus ribu orang akan menonton untuk setiap pertandingan dimana kebanyakan dari mereka lebih suka menonton di bioskop. Sedangkan Sony berharap turnamen ini akan membangkitkan selera pemirsa akan 3D, sebuah industri yang masih “hijau” dengan beberapa teknologi bersaing dan sangat sedikit pesawat televisi 3D di rumah.
Sebenarnya seperti apa teknologi 3D itu dan sejauh mana perkembangannya? Mungkin itu pertanyaan yang muncul dalam benak Anda. Pada dasarnya, teknologi 3D ‘mengakali’ otak sehingga saat menonton di layar 3D dengan kacamata 3 dimensinya, gambar tampak lebih hidup. Misalnya, saat muncul adegan gerakan, benda yang bergerak itu seakan melesat keluar dari layar, lebih seru dari menonton di bioskop berlayar biasa.
‘Mengakali’ maksudnya di sini adalah, sebuah film atau sebuah pertunjukan yang diproduksi oleh 2 kamera atau lebih, akan dibagi ke dalam gambar untuk mata kanan dan mata kiri. Penonton harus memakai kacamata khusus 3D (dengan kaca biru dan merah), yang akan membuat otak menyatukan gambar yang diambil oleh mata kanan dan mata kiri. Dari sana akan menciptakan ilusi kedalaman 3 dimensi.
Selain Sony, produsen elektronik dunia lainnya seperti Samsung Electronics dan Panasonic Corp. sudah gencar memperkenalkan produk TV 3D yang revolusioner ini. Sedangkan jaringan televisi di Amerika Serikat (AS), studio-studio di Hollywood mulai kompak menyiapkan hiburan serba 3 dimensi.
Sony sudah menggelar soft launching TV Bravia 3D di Tokyo, Jepang awal Maret lalu. Rencananya, Sony akan memasarkan produk ini secara global mulai Juni 2010. Harga TV 3D dengan layar 46 inci-nya mencapai 3.875 dollar AS. Jika tak ada aral melintang, Sony akan memamerkan kecanggihan TV ini pada ajang Piala Dunia, 11 Juni-11 Juli mendatang.
Perusahaan LCD TV terkenal di AS, Vizio, juga meluncurkan TV 3D berukuran 47 inchi pada Consumer Electronic Show di Las Vegas, Amerika Serikat, yang berlangsung beberapa waktu lalu. Harga yang ditawarkan cukup fantastis sekitar 1.999 dolar AS.
Seperti dilansir AP, Samsung, awal Maret lalu juga telah mengeluarkan produk TV 3D high definition (HD) di Korea. Samsung merilis dua tipe televisi 3D. Produk pertama adalah TV LCD berlayar 46 inci sudah termasuk dua buah kacamata 3D dan 3D Blu-ray player berikut Blu-ray disc film Monster vs Aliens dalam format 3D. Paket ini dibanderol seharga 3000 dolar AS (sekitar Rp 28 juta). Produk kedua televisi plasma yang mendukung format 3D seharga 2000 dolar AS. Tak tanggung-tanggung, Samsung memasang target bisa menjual 2 juta unit 3D TV tahun ini.
Tidak mau ketinggalan, Panasonic, produsen elektronik yang bermarkas di Osaka, Jepang, juga memastikan mulai menjual televisi 3D pertamanya, tahun ini di pasar Amerika Serikat. Panasonic menggandeng jaringan ritel Best Buy untuk memasarkan produknya. Manajemen Panasonic berharap, penjualan TV ini mencapai 1 juta unit di 2010.
Mengutip keterangan Jeffrey Katzenberg, CEO Dreamworks Animation, seperti dilansir USA Today, bahwa tahun 2010 akan menjadi tahunnya televisi 3 dimensi untuk hadir di rumah-rumah. “Teknologi televisi 3 dimensi sudah siap, hal ini memacu Dreamworks membuat versi 3 dimensi untuk seluruh filmnya di masa mendatang,” katanya.
Saluran televisi Discovery, bekerja sama dengan Sony dan Imax mengumumkan akan menciptakan saluran TV berbayar yang khusus menyajikan tayangan-tayangan 3D tanpa henti. TV yang rencananya diluncurkan pada akhir 2010 ini menekankan program acara sains dan alam, di samping film-film hiburan.
Penyerapan televisi 3D di pasaran seiring berkembangnya industri film berformat 3D. Avatar terbukti sukses menghadirkan tontonan 3D di bioskop. Alice in Wonderland kini juga tengah berjuang dengan format 3D. Jika film versi biasa sukses di pasar, biasanya pembuat film akan membuat versi 3D-nya.
Selain itu, siaran televisi 3D diperkirakan juga bakal menjamur tahun ini. ESPN berencana menyiarkan kanal 3D mulai 11 Juni dengan menayangkan siaran langsung Piala Dunia. Diawali dengan program Piala Dunia dan Summer X Games, sampai kompetisi basket sekelas NBA dan liga sepak bola NFL. Total ESPN akan menayangkan 85 siaran langsung dalam bentuk 3D.
Pemilik jaringan televisi HDNet, Mark Cuban, menjanjikan tayangan-tayangan pada jam-jam utama akan dikemas dalam bentuk 3D. Untuk sementara, layanan ini hanya akan dinikmati pelanggan TV berbayar.
Lembaga riset iSuppli memprediksi, kendati mahal, konsumen akan tetap membeli TV 3D. iSuppli meyakini volume penjualan TV3D global di 2010 akan mencapai kisaran 4,2 juta unit dengan nilai pendapatan 7,37 miliar dollar AS. Sedangkan perusahaan riset Display Search memperkirakan konsumen akan membelanjakan sekitar 17 miliar dolar AS untuk TV 3D sampai tahun 2018.
Sedangkan analis industri dari Futuresources Consulting meramalkan 45 persen rumah tangga AS akan memiliki produk TV 3D pada 2014. Untuk tahun ini, diperkirakan sekitar 2,2 juta set TV 3D dapat diserap pasar.
Tak hanya televisi, layanan gambar 3D juga disiapkan produser komputer seperti ACER dan ASUS yang memang telah memiliki komputer dengan layar 3D. Langkah ini juga akan diikuti oleh perusahaan pembuat video game.
Di Tanah Air sendiri, perkembangan TV 3D baru sebatas pameran. PT Sony Indonesia sudah memamerkan salah satu model televisi 3D yang akan dipasarkan di Indonesia. Sedangkan penonton bioskop sudah bisa mencicipi teknologi 3D di Blitzmegaplex Jakarta. Saat ini baru dua lokasi Blitzmegaplex yang bisa kita nikmati teknologi 3D-nya yaitu di Grand Indonesia dan Mall of Indonesia.
Sejauh ini, transisi mengadopsi teknologi 3D di rumah terbukti lebih rumit, yaitu tantangan untuk meyakinkan pemirsa agar tontonan bisa sama menyenangkan seperti di dalam bioskop. Harga juga akan menjadi masalah bagi konsumen yang mungkin baru saja meng-upgrade televisi mereka.

Persaingan TV 3D

 Sejalan dengan peluncuran televisi LED 3 Dimensi dari perusahaan eletronik Samsung di Korea tanggal 25 Pebruari lalu, perang televisi 3D baru dimulai. Peluncuran televisi 3D dievaluasi sebagai perubahaan paradigma televisi seperti halnya pergantian penyiaran digital dari penyiaran analog. Dengan demikian, selain perusahaan Samsung, perusahaan eletronik LG, perusahaan eletronik Jepang, dll akan meluncurkan produk baru di pasar dunia sehingga diperkirakan persaingan antara perusahaan dalam negeri dan perusahaan luar negeri untuk mendominasi pasar dunia akan tambah semarak. 

Televisi 3D 
Televisi 3D adalah pesawat televisi yang memungkinkan pemirsa menonton konten 3 dimensi. Tayangan 3 dimensi membuat para pemirsa dapat lebih menikmati tayangan atau gambar secara realistis sampai-sampai sudah tidak dapat dibandingkan dengan tayangan 2 dimensi yang sudah ada. Dengan demikian, dapat dikatakan sebagai 'revolusi gambar bergerak'. Memang, tayangan 3D bukan merupakan teknologi baru lagi karena film 3D yang dinonton dengan mengenakan kaca mata khusus di gedung bioskop sudah dapat dinikmati sejak lama. Namun, saat ini demam 3D belakangan ini menjadi lebih populer dan biasa berkat perkembangan teknologi, sehingga tayangan 3D dapat dinikmati baik di dalam gedung bioskop maupun di dalam kamar. Bahkan, pertandingan Piala Dunia Afrika Selatan 2010 akan ditayangkan dalam 3D. Saat ini, tayangan 3D dapat ditonton dengan mengenakan kaca mata. Meskipun saat ini sudah ada teknologi yang mampu membuat TV yang menayangkan gambar 3D tanpa kacamata, tetapi produsen sengaja tidak memproduksinya karena tidak terlalu menguntungkan dari segi penjualan.


Televisi LED 3D Label HD Full dari Perusahaan Eletronik Samsung

Perusahaan Samsung meluncurkan televisi LED 3D dalam negeri Korea pada tanggal 25 Pebruari lalu. Dengan memanfaatkan pengaruh kuat dari peluncuran televisi LED label premium tahun lalu yang menguasai pasar dunia, pihak Samsung berencana untuk mendominasi pasar televisi 3D. Untuk itu, perusahaan Samsung meluncurkan terlebih dulu produk televisi LED dan LCD 3D, serta televisi PDP pada acara pameran produk eletronik multimedia terbesar di dunia yang diadakan di Las Vegas AS bulan Januari lalu. Selain itu, Samsung juga mengadakan kerja sama dengan perusahaan film AS, Dream Works untuk memperoleh konten. Televisi LED 3D yang diluncurkan pada hari itu telah dijual melalui pemesanan di toserba, serta penjualan melalui pemesanan untuk wilayah AS hanya dilaksanakan lewat situs portal Amazon, vans.com, dll. Menurut perusahaan Samsung, pihaknya akan meluncurkan produk di seluruh dunia secara bertahap menjelang awal bulan depan. Samsung tidak menyembunyikan ambisinya untuk menyatukan pasar AV(audio.video) dengan mendominasi alat-alat sekitarnya yang mengoperasikan gambar 3D meliputi home theater, blue-ray player, dll.


Perang Televisi 3D

Perusahaan pesaing juga tidak hanya diam menyaksikan dominasi Samsung. Perusahaan LG yang menempati urutan kedua di pasar televisi flat ingin menjaga gengsinya dengan menekankan peluncuran televisi 3D menjelang bulan Agustus tahun lalu yang telah dipergunakan secara umum. Perusahaan LG telah meluncurkan televisi 3D dengan tipe pasif tahun lalu dan akan meluncurkan televisi 3D dengan tipe aktif menjelang akhir bulan depan yang diarahkan ke pasar rumah tangga. Perusahaan elektronik Jepang Sony juga siap untuk bersaing dengan perusahaan Samsung dan LG dengan memanfaatkan teknologi tinggi dan penguasaan pasar di bidang televisi 3D, meliputi fasilitas penyiaran 3D, konten, dll. Pihak Sony, khususnya mempunyai strategi dengan meluncurkan televisi 3D di seluruh dunia menjelang bulan Juni dan Juli mendatang yang diarahkan untuk Piala Dunia Afrika Selatan. Perusahaan Panasonic berencana akan meluncurkan televisi 3D menjelang akhir bulan April. Sementara itu, perusahaan AS VIZIO yang menimbulkan sensasi besar di pasar televisi flat AS yang berharga rendah juga meluncurkan produk 3D menjelang bulan Agustus mendatang. Dengan demikian, diperkirakan persaingan ketat dan tajam akan terjadi di pasar televisi 3D.

Beberapa Kelemahan Windows Phone 7


Jakarta - Sebagai platform baru, tentunya Windows Phone 7 memiliki beberapa fitur yang kurang maksimal. Saat mencobanya, Penguji menemukan beberapa hal menjadi kekurangan OS ini yakni isu copy paste, isu multitasking, serta kamera.

Layaknya iPhone ketika pertama kali diluncurkan, Windows Phone 7 pun memiliki permasalahan untuk fitur copy paste. Saat Penguji mengetik sebuah dokumen lewat Office, file hasil ketikan memang belum bisa di copy-paste. Ketidakmampuan Copy Paste pada aplikasi yang berjalan di Windows Phone 7 ini sempat disampaikan Microsoft pada gelaran MIX10 di Las Vegas, Amerika Serikat.

Permasalahan Copy-Paste

Selain itu, mirip dengan yang dilakukan Apple pada iPhone, aplikasi yang berjalan pada Windows Phone 7 akan dibatasi dalam sebuah lingkup terbatas (sandbox). Microsoft akan menggunakan sebuah toko aplikasi yang memungkinkan pengembang pihak ketiga mengajukan aplikasinya untuk berjalan di ponsel berbasis WP7.
Berikut adalah beberapa kelemahan seputar fitur WP7 :

  • Aplikasi pihak ketiga berjalan dalam sandbox, tak bisa mengakses Copy, Cut dan Paste juga tak bisa multitasking.
  • Multitasking bisa dilakukan oleh aplikasi bawaan, aplikasi pihak ketiga bisa menggunakan sistem notifikasi.
  • Silverlight akan berjalan pada WP7 tapi bukan pada Internet Explorer di dalam WP7.
  • Distribusi aplikasi pihak ketiga harus melalui Marketplace, sesuai persetujuan Microsoft.
Kamera Windows Phone 7 Tak Optimal

Microsoft punya aturan ketat dalam hal desain yang mengharuskan semua perangkat Windows Phone 7 memiliki kamera yang bagus. Salah satu syaratnya, kamera tersebut minimal harus 5 megapixel.

Sayangnya, sistem operasi (OS) mobile terbaru milik raksasa software tersebut ternyata membatasi akses kamera untuk beragam aplikasi. Dengan demikian, para developer tidak bisa memanfaatkan fungsi kamera sepenuhnya.

Meski perangkat Windows Phone 7 bisa merekam dan mengunggah video dan gambar, para developer dikatakan tidak bisa memanfaatkan sensor gambar untuk melakukan hal menyenangkan lain seperti video chat dan augmented reality.

Mungkin hal itu sedikit benar. Saat dijajal Penguji, pengguna tak bisa menekan tombol shutter dengan cara sentuhan di layar layaknya ponsel-ponsel Android.

Walau bagaimanapun, tak ada yang sempurna di dunia ini. Para pengkritik menunjukkan ada beberapa hal penting yang terlupakan Microsoft dalam OS mobile terbarunya ini. Keterbatasan pada fungsi kamera, copy-paste, dan multitasking ini hanyalah beberapa hal yang kembali menarik perhatian publik pada kehadiran Windows Phone 7. Semoga Microsoft segera memperbaikinya. 

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger